Prosedur dan Teknik Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas Kurikulum 2013 berbeda dengan pengelolaan kelas kurikulum 2006. Pengelolaan kelas kurikulum 2006 berbasis teacher centred learning, sedangkan Pengelolaan kelas kurikulum 2013 haruslah berbasis student centred learning sesuai dengan kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa. Pengelolaan kelas Kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa
harus mampu menjaga proses pembelajaran berpusat pada siswa yang
dinamis dan variatif agar tetap kondusif untuk proses belajar.
Pengelolaan kelas
yang sangat penting ini harus direncanakan dengan baik. Karena itu pada
posting ini saya akan membahas model pengelolaan kelas pembelajaran
berpusat pada siswa yang diadopsi dari pelatihan Master Trainer Pedagogy
Program kerja sama Kemdikbud Indonesia dengan pemerintah Singapore (ITE
Singapore).
Prosedur dan Teknik Pengelolaan Kelas |
- Manfaat Pengelolaan Kelas SMK-SMA-SMP-SD
- Arti Pengelolaan Kelas SMK-SMA-SMP-SD
- Tujuan Pengelolaan Kelas SMK-SMA-SMP-SD
- Pengelolaan Kelas Kurikulum 2013 SMK-SMA-SMP-SD
- Pengelolaan Kelas Menurut Standar Proses SMK-SMA-SMP-SD
- Perencanaan Pengelolaan Kelas dan Aktifitas SIswa SMK-SMA-SMP-SD
Sedangkan Prosedur
pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan
kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal serta
mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Istilah
prosedur itu sendiri mengandung arti sebagai suatu cara atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap
yang telah dientukan.
Prosedur
pengelolaan kelas
Dalam pengelolaan kelas harus dilaksanakan dengan
prosedur tertentu, yang mana prosedur ini merupakan langkah yang dilalui guru
dalam kegiatan belajar mengajar, paling tidak akan mengarahkan proses
pengelolaan kelas yang lebih terarah dan teratur. Untuk itu terdapat dua
prosedur pengelolaan kelas, yaitu prosedur bersifat Preventif (pencegahan),
dan prosedur yang bersifat Kuratif (penyembuhan).
1.
Prosedur Preventif (pencegahan)
Merupakan mencegah suatu tindakan sebelum adanya
penyimpangan khususnya didalam kelas agar tidak mengganggu proses belajar
mengajar. Prosedurnya antara lain:
- Peningkatan kesadaran diri sebagai guru, sehingga guru dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan tugasnya.
- Peningkatan kesadaran pada siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan kesadaran serta dapat menghindarkan diri peserta didik dari sikap yang tidak terpuji, seperti sikap malas, sikap mudah putus asa, mudah ,marah, mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya. Selain itu, guru juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan, keinginan dan memberikan dorongan pada siswanya, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan siswa.
- Sikap polos dan tulus dari guru, sehingga guru dapat mempengaruhi lingkungan belajar siswa. Karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh para siswa.
- Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan. Sebaiknya guru dapat mengidentifikasi tingkah laku siswa yang menyimpang baik bersifat individual maupun kelompok, atau bahkan penyimpangan yang disengaja. Dan juga guru sebaiknya belajar dari berbagai pengalaman guru-guru lainnya yang gagal ataupu yang berhasil, untuk mencari alternatif yang bervariasi dalam menangani berbagai persoalan pengelolaan kelas.
- Menciptakan kontrak sosial. Yaitu sebuah daftar aturan atau kontrak, tata tertib beserta sanksinya yang mengatur kehidupan di kelas yang mana harus disetujui oleh guru dan siswa.
2. Prosedur Kuratif
(Penyembuhan)
Merupakan tindakan tingkah laku yang
menyimpang yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak
berlarut-Iarut dan mengembalikannya dalam kondisi yang menguntungkan bagi
berlangsungnya proses belajar.
Adapun
langkah-langkahnya yaitu:
a)
Mengidentifikasi masalah, gunanya
untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas.
b)
Menganalisis masalah, guru
menganalisis penyimpangan siswqa dan menyimpulkanlatar belakang dan
sumber-sumber dari penyimpangan, selanjutnya menentukan alternatif
penanggulangannya.
c)
Menilai alternatif pemecahaan, guru
menilai alternatif pemecahan yang sesuai, kemudian memilih alternatif pemecahan
yang dianggap sudah tepat serta melaksanakannya.
d)
Mendapatkan balikan, guru melakukan
kilas balik agar alternatif pemecahan
yang dipilih tadi sesuai target yang sudah direncanakan. Dengan cara guru
membentuk pertemuan dengan peserta didiknya untuk perbaikan dan kepentingan
siswa dan sekolah, semata-mata untuk kepentingan bersama.
prosedur kelas
harus dimonitor dengan baik. Guru juga harus berespons kepada hampir setiap penyimpangan
peraturan atau prosedur. Ketika guru mengumumkan bahwa kelas atas siswa
individu tidak benar mengikuti prosedur, pendekatan terbaik adalah untuk
meminta siwa menetapkan prosedur yang benar dan kemudian mempraktikkannya.
C.
Teknik pengelolaan kelas
Teknik mengelola kelas adalah teknik dalam
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya
proses belajar-mengajar yang serasi dan efektif. Guru perlu menguasai teknik
ini agar dapat :
1. Mendorong
siswa mengembangkan tanggung jawab individu maupun klasikal dalam berperilaku
sesuai dengan tata tertib serta aktifitas yang sedang berlangsung
2. Menyadari
kebutuhan siswa serta
3. Memberikan
respon tang efektif terhadap perilaku siswa.
Adapun tehnik-tehniknya sebagai berikut:
1.
Tehnik mendekati. Bila seorang
siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu teknik
mendekatinya.
2.
Teknik memberikan isyarat. Apabila
siswa berbuat kenakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang
diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan jari, pandangan tajam, atau
lambaian tangan.
3.
Teknik mengadakan humor. Jika
insiden itu kecil, setidaknya guru memandang efek saja, dengan melihatnya
secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan suasana baik, serta
memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan
terjadi.
4.
Teknik tidak mengacuhkan. Untuk
menerapkan cara ini guru harus lues dan tidak perlu menghukum setiap
pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasus-kasus tertentu, tidak mengacuhkan
kenakalan justru dapat membawa siswa untuk di perhatikan.
5.
Teknik menghimbau. Kadang-kadang
guru sering mengatakan, “harap tenang”. Ucapan tersebut adakalanya membawa
hasil; siswa memperhatikannya. Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka
cenderung untuk tidak menggubrisnya.
Dalam
pengelolaan kelas, guru juga bisa melakukan: pengorganisasian kelas, melakukan
kegiatan komunikasi, kegiatan monitoring dan seperti apa ketika menyampaikan
pembelajarannya.
a.
Pengorganisasian kelas, antara lain:
a) Mengatur
tempat duduk, sehingga memudahkan siswa memandang ataupun berpindah.
b) Membuat
jadwal harian dan mendiskusikannya.
c) Siswa diberi
janji sampai guru memaparkan secara jelas kegiatan yang akan datang.
d) Mendorong
siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar
e) Menetapkan
kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah
f) Melakukan
kompetisi kelompok untung merangsang transisi yang lebih banyak lagi.
b. Kegiatan
komunikasi
Dalam kegiatan komunikasi ini dapat berupa
Sending skills, keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada siswa, seperti:
melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung dengan siswa, berbicara
dengan santun. Dan juga dapat berupa Receiving skills, bentuk keterampilan yang
diterimakan kepada siswa yang terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar
tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan
reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan
informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan gesture,
ekspresi wajah dan gerakan badan.
c.
Kegiatan monitoring
- Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang mengganggu di kelas.
- Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas.
- Ciptakan agar siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas.
- Berikan penjelasan terhadap siswa bahwa akibat gangguan tersebut akan mendapatkankonsekuensi
- Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten.
- Adakalanya terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya tetap fokus terhadap tugas.
Dalam
menyampaikan pembelajaran, guru biasanya melibatkan siswa dalam menilai
pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran, mengajukan pertanya’an dan berikan
waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab, serta memberikan semangat,
ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang meningkatkan minat dan
motivasi siswa.
0 Response to "Prosedur dan Teknik Pengelolaan Kelas"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.